Blogger news

Jumat, 18 November 2011

TANAH KUBURAN DI HONGKONG PENUH , HONGKONG KEBINGUNGAN

Semakin terbatasnya ruang untuk pemakaman, menjadi salah satu isu yang ramai diperdebatkan di HongKong belakangan ini. Melonjaknya harga properti dan penuhnya kuburan menyebabkan usaha pemakaman atau penyimpanan abu kremasi swasta menjamur di mana-mana. Padahal legalitas usaha-usaha itu kerapkali dipertanyakan. Sejumlah kalangan menyebutkan bahwa pemerintah sangat bertanggung jawab atas fenomena menjamurnya usaha swasta semacam ini. Sebabnya, "Pemerintah sendiri tidak mampu menyediakan ruang yang cukup untuk rakyat, dan tak mungkin orang menyebar abu di jalanan," keluh Yu Yin Ho, seorang penyedia persembahan yang dibakar untuk pemakaman, seperti dilansir dari laman CNN pada Selasa 15 November 2011. Ia mengaku tak menyalahkan para pengusaha ilegal ini, karena hanya merekalah satu-satunya alternatif yang ada. Ritual kremasi merupakan perpaduan tradisi Konfusianisme dan Taoisme. Ritual ini sangat penting bagi sebagian besar penduduk Hongkong. Bagi mereka, ritual yang

dilakukan dengan benar akan mempermudah manusia masuk ke dunia roh dengan damai. Penyimpanan abu kremasi sendiri juga memerlukan biaya yang besar. Di tempat penyimpanan swasta saja memakan biaya hingga HK$200 ribu (Rp231 juta) per tahun. Pilihan lain, seperti melarung abu ke laut, bukan merupakan pilihan yang populer. Cara ini hanya dilakukan oleh lima persen penduduk Hong Kong. Sementara itu, tradisi pemakaman yang merupakan tradisi China kini sudah ditinggalkan secara perlahan-lahan karena keterbatasan lahan. Hanya sekitar delapan persen lahan di seluruh Hong Kong yang masih dapat dipergunakan, karena sisanya sudah dipakai untuk keperluan industri. Untuk kebaikan bersama, sudah semestinya
pihak keluarga mencermati jenis peristirahatan macam apa yang mereka inginkan: dikremasi atau dimakamkan. Hal ini juga seringkali tidak mudah, karena banyak yang masih menganggap tempat penyimpanan abu kremasi dan pemakaman adalah tempat dengan energi buruk, sehingga harus dihindari. Pada bulan September, pemerintah Hong Kong telah menerbitkan sebuah daftar berisi 57 nama pengusaha pemakaman yang dianggap ilegal. Sementara menurut Departemen Statistik dan Sensus Hong Kong, sebanyak 42.200 orang meninggal tahun lalu, dan jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat selama berpuluh-puluh tahun ke depan. Pada awal bulan ini, saat pemerintah mengumumkan akan mendirikan 40 ribu tempat penampungan guci penyimpan abu kremasi baru. Rencana itu disambut dingin oleh orang-orang kaya sebab mereka menganggap saingan mereka sebagai pengusaha penyimpan abu kremasi akan bertambah.

0 komentar:

Posting Komentar